Semakin tingginya polusi udara membuat
persediaan udara berdih di daerah perkotaan semakin tipis. Sadar akan
hal ini, sepasang pengusaha asal Kanada pun mencoba menjadikannya
sebagai sebuah bisnis.
Awal cerita ini hanya bermulai dari sebuah candaan, si pengusaha pernah
berpikir bahwa di tempat mereka memiliki udara yang sangat segar,
melainkan masih banyak negara sedang dalam keadaan polusi sehingga,
mereka bercanda ingin menjual udara mereka, mana tau ada yang membeli.
Mereka memiliki ide untuk memasukkan udara segar dari Canadian Rocky
Mountains ke dalam sebuah kaleng. Awalnya Troy Paquette dan rekannya,
Moses Lam hanya bercanda mengenai ide ini. Mereka tengah berdiskusi
mengenai masalah polusi dan berpikir jika mengirimkan udara segar ke
orang yang tak memilikinya adalah hal baik.
Mereka pun lantan membuat prototipe pertama yang dibuat menggunakan
kantong plastik yang berisi udara segar dan dijual seharga Rp 14 ribu di
eBay. Jadi mereka membuat kantong berikutnya dan mendapatkan penawaran
seharga Rp 3,7 juta.
Dari keberhasilan tersebut, Troy dan Moses lantas membuat bisnis legal
pada tahun 2014 dan memberinya nama "Vitality Air". Mereka mulai
menyimpan udara dari pegunungan di dalam kaleng berbagai ukuran dengan
harga antara Rp 208 hingga Rp 640 ribu. Untuk yang berharga Rp 208 ribu
berisi udara yang cukup untuk 150 kali tarikan napas.
Sejak diluncurkan, Vitality Air telah membuat banyak negara tertarik. Di
antaranya Tiongkok, Iran, Afghanistan, Turki, India, Israel, Dubai dan
tentunya juga Kanada. Saat ini, pihaknya pun tengah melakukan diskusi
dengan Tiongkok dan negara lain yang ingin memasarkan produk ini di
negaranya.
No comments:
Post a Comment